Sri-Bintang Pamungkas
Kita telah mempelajari sejarah kehidupan Wowok yang penuh dengan Goncangan Kejiwaan yang parah. Goncangan-Goncangan Jiwa mana membuatnya menjadi tidak waras seperti yang kita lihat sekarang, selama lebih dari 100 hari terakhir ini. Ternyata isyu yang muncul tentang adanya 3 (tiga) Kesepakatan Rahasia Wowok dan Wiwik sangatlah benar adanya: (1) Lanjutkan Perjanjian Wiwik-Jinping tentang rencana invasi RRC terhadap Indonesia; (2) Lanjutkan Proyek-proyek Pembangunan Pulo-pulo Reklamasi bersama para Konglomerat Cina Oligarki sebagai bagian dari rencana invasi tersebut; dan (3) Lanjutkan kerjasama Sejoli Wowok-Wiwik untuk membangun dan menguasai Indonesia. Yang terakhir itu tentu termasuk melindungi Keluarga Wiwik.
Gonjang-ganjing pembangunan PIK dan PIK, PSN; konspirasi A Gwan-Salim; penerbitan SHM-SHGB palsu; dan Pengurugan Laut di Banten dengan menggusur tanah Rakyat; itu samasekali dibiarkan dan didiamkan tidak tersentuh… Justru yang menjadi perhatian Rezim Wiwik-Wowok adalah Oplosan BUMN-BUMN menjadi Danantara ala Temasek dan Bank Emas…. Maka, lama-lama saya berpikir, bahwa sejoli Drakula Wowok-Wiwik ini sedang memainkan peranan Al Capone si Boss Gangster dari Chicago, Amerika Serikat.
Bedanya, Capone beroperasi di sebuah kota, sekalipun kejahatannya terkenal ke seluruh Dunia. Sekalipun sebagai kepala Gangster Mafia asal Sicilia, dia bergerak sendiri sebagai Boss, bersama anak buahnya. Sedang Wowok masih tunduk dan patuh kepada Wiwik, sekalipun sudah menjadi Orang Nomor Satu…. di sebuah Republik yg luas batas negaranya sebesar Amerika Serikat.
Banyak persamaan sifat buruk dan jahat yang bisa kita lihat antara Capone dan Wowok… Tentang sifat Psikopatnya: gangguan keseimbangan jiwa disertai dengan perilaku kasar, keras dan kejam, tidak terkecuali menculik dan membunuh; tentang Megalomaniaknya: berupa mimpi-mimpi memiliki kebesaran diri, keagungan, kekuasaan, merasa paling hebat, bisa mencapai Bintang di langit, bisa membikin Indonesia Emas; tentang Kediktatorannya: serakah, ingin menguasai semua, semua harus menurut dan menuruti kemauannya, pendapatnya adalah yang paling benar…, karena semua itu adalah demi Rakyat, Bangsa dan Negara… itu kata Wowok…
Tetapi, seperti Capone, Wowok juga punya sifat penderma. Capone menganggap dirinya businessman, yang menguasai banyak usaha yang memberikan keuntungan cepat, seperti minuman keras, perjudian, bahkan rumah bordil dan pembalakan; bukan kepala Gangster. Dia membagikan uangnya kepada banyak komunitas masyarakat yang memerlukan bantuan; termasuk membantu badan-badan amal.
Untuk meningkatkan pamornya, Wowok pun memberi Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada anak-anak Sekolah Dadar dan membagikan Sembako Murah di bulan Puasa… Bahkan Wowok membagikan pula jabatan-jabatan tinggi kepada ratusan dari mereka yang disukainya, termasuk para Koruptor, Penjahat dan Akademisi Palsu, serta mantan Aktivis yang pernah diculik dan disiksanya. Mereka pun dikumpulkannya dalam Kabinet the Walking Deads atau Mumi-Mumi Hidup, yang disebutnya Kelompok Merah-Putih.
Capone pun membangun hubungan baik dan dekat dengan pejabat-pejabat Kota, di Kepolisian, Kejaksaan, dan bahkan dengan Mahkamah Agung. Akan tetapi, ketika dia membantai lawan-lawannya dari kelompok Gangster lain, termasuk tujuh pesaingnya yang diberondongnya tewas pada siang hari bolong, maka julukan kepadanya sebagai Robin Hood berubah menjadi public enemy number one.
Al Capone kemudian terjerat dengan kejahatan memanipulasi pembayaran pajak. Kepala Kepolisian Departemen Keuangan, Eliot Ness, kemudian berhasil menangkap dan membuktikan kesalahannya. Capone dijatuhi hukuman 8 tahun penjara di penjara Alcatras, lalu meninggal karena serangan jantung dan komplikasi penyakit lain pada usia 48 tahun.
Kepolisian dan Kejaksaan RI juga patut mengusut kekayaan Wowok yang luar biasa, termasuk pembayaran pajaknya. Juga perlu diusut kerugian Negara yang disebabkan oleh proyek Food Estate-nya yang gagal, serta pengadaan Alutsistanya selama menjadi Menterinya Wiwik. Kejahatan Wiwik sendiri selama 10 tahun lebih, dari sejak menjabat sebagai Walikota Solo, lalu Gubernur DKI dan Kemudian Presiden RI, sudah diduga berupa korupsi lebih dari 1000 triliun Rupiah. Masyarakat juga sudah menuntutnya agar Wowok diadili dengan ancaman hukuman mati. Dengan isyu adanya kesepakatan antara Wiwik dan Wowok di atas, tidak hanya jabatan RI-1 yang dilanjutkan oleh Wowok, tapi juga kejahatan dan Misi dan Visi Wiwik sendiri akan terus dilanjutkan Wowok bersama Barisan Mumi-Mumi hidupnya…
Dalam rangka melanjutkan dan mewujudkan Kesepakatan Wowok-Wiwik itu pula, Wowok membuat Gebrakan dengan membentuk Concentration Camp di Magelang, tempat Akademi Militer yang dulu disebut Akabri. Di situ, dalam beberapa hari, dilakukan pembekalan-pembekalan oleh Wowok and the Gang, tentang mimpinya mencapai Indonesia Emas, tanpa menjelaskan Visi dan Misi sesungguhnya.
Kegiatan di Concentration Camp Magelang itu sudah dilakukan dua kali: Pertama, Pembekalan untuk para Kabinet Mumi-Mumi Hidup; dan ke dua, untuk para kepala-kepala Daerah Baru, dari Walikota, Bupati, sampai Gubernur. Wowok menyebutnya Retreat (baca: ritrit), yang bisa pula diartikan dengan back to basic. Maksudnya adalah agar mereka yang dibekali mempunyai satu pandangan dengan Wowok-Wiwik. Tentulah ini pikiran tentang Sentralisme, Pemusatan berbagai kebijakan politik pemerintahan. Dan tentulah ini bertentangan dengan politik Desentralisasi dan Otonomi Daerah yang merupakan Amanat dan Perintah Konstitusi UUD 1945. Banyak yang tidak tahu, bahwa UU No. 1 tahun 1945 adalah tentang Otonomi dan Pemerintahan Daerah. Pikiran Wowok itu sudah melanggar UUD 1945.
Pikiran tentang Retreat itu sendiri diawali oleh Kebijakan Gereja Katolik yang lalu diterapkan oleh Vatican menjadi kekhalifahan Paus untuk umat Katolik. Politik terpusatnya Pemerintahan itu kemudian dikembangkan lewat Sosialisme Karl Marx, dan sesudah itu lewat Komunisme di jaman Lenin di Uni Soviet, Mao Tse Tung di RRC dan Kim Il Sung di Korea Utara. Sidang-sidang Partai Komunis untuk membuat Keputusan-keputusan Penting, seperti memilih Presiden, adalah contoh dari Praktek Retreat di sana. Wowok sendiri sudah mengisyaratkan, bahwa nanti pada 2029 akan ada Retreat semacam itu, mungkin di bawah satu partai Super Terbukanya Jokowi… untuk memilih Wowok lagi…
Jakarta, 28 Februari 2025
@SBP